Di zaman ini banyak orangtua yang mendidik anaknya dengan kekerasan. Mungkin para orangtua bertujuan agar anak tidak berulah lagia atau kapok. Tapi kemugkinan seorang anak yang didik dengan kekerasan akan melakukan hal yang sama pada anaknya nanti. Oleh karena itu ,menurut saya mendidik anak tidak harus menggunakan cara yang kasar. Seperti pribasa “batu keras pun akan terkikis oleh tetesan air jika terus menerus”. Maksudnya kita bisa membimbing anak dengan kelembutan namun tegas .Dengan cara mengarahkan dan memberikan pengertian anak tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan tanpa cara kasar. Pelibatan tersebut biasa dilakukan dengan beberapa tahapan.
1. Mengenalkan agama sejak kecil. Hal ini bertujuan untuk mangajarkan anak lebih dalam tentang agama dan keyakinan. Dengan mengajari siapa Tuhannya, cara beribadah kepada Tuhannya, segala peritah-Nya dan segala larangan-Nya. Untuk menjadikan anak mempunyai akhlak dan aqidah yang baik karena, jika diibaratkan sebuah rumah agama ini adalah pondasinya. Semakin kuat pondasinya akan semakin kokoh juga rumahnya dan sebaliknya. Dengan itu anak akan lebih terdorong hatinya untuk melakukan kebaikan dan terbiasa sampai ia dewasa.
2. Meluangkan waktu bersama keluarga. Dengan berkomunikasi bersama keluarga membicarakan tentang bagaimana pembelajaran disekolahnya dan apa saja kebutuhannya serta bertanya permasalahan apa saja yang dihadapi di sekolahnya karena, orang tua adalah orang yang paling dekat dengan anak. Jika terjadi komunikasi yang tidak baik, maka hubungan keluarga menjadi renggang atau kurang harmonis. untuk menghasilkan hubungan yang erat bersama keluarga, orangtua harus bisa menciptakan suasana yang baik di rumah. Denga meluangkan waktu bersama sekurang – kurangnya minimal 30 menit per harinya.
3. Menjadi orang tua yang lebih cerdas dari anak.Di zaman kekinian atau zaman now ini anak anak lebih pintar dalam hal teknologi di bandingkan orang tuanya.Oleh sebab itu,jangan jadi orang tua yang gaptek tapi harus jadi orang tua yang iptek.dengan cara mengikuti arus zaman,untuk bisa mengawasi perkembangan anak terhadap kemajuan teknologi.Memberikan arahan kepada anak untuk mengunakan teknologi secara tepat dan baik.
4. Mebiasakan disiplin itu perlu. Orang tua harus menanamkan kedisiplinan kepada anak sejak dini, agar terbiasa samapai ia dewasa nanti. Disiplin itu bukan hanya tentang membagi waktu dengan baik tapi, bisa menyesuaikan diri di waktu yang tepat dan bermanfaat. Juga dapat memberi rasa tanggung jawab terhadap apa yan telah dilakerjakannya. misalkan membagi waktu aktivitasnya kapan harus bermain ,belajar dan sebagainya. Dengan begitu anak akan memiliki kebiasaan disiplin dimanapun dan tanggung jawab.
5. Membuat anak senang bersosialisasi. Seorang anak butuh bersosialisasi di lingkungannya supaya dapat membaur dengan masyarakat. Tapi orang tua harus mengawasi dengan siapa dia bergaul. Sebab lingkungan adalah factor yang berpengaruh penting terhadap pembentukan sifat dan kelakuan. Lingkungan yang baik akan membuat baik dan sebaliknya. Dengan pribadi baik anak menjadi lebih peka terhadap masalah yang terjadi di masyarakat. Anak pun akan lebih mudah dalam hidup bermasyarakat.
Pelibatan keluarga pada penyelennggaraan pendidikan di era kekinian, orangtua membutukan kesabaran yang cukup tinngi. Ini dimaksudkan untuk meminimalisir kekerasan pada anak di usia dini. Agar ini semua terwujud dibutuhkan kerjasama seluruh anggota keluarga dan untuk mengajak anak generasi muda mempunyai pemikiran yang kreatif dan inovatif dalam hal positif. Mampu bertukar pikiran di keluarga dan masyarakat. Supaya dapat bersikap jujur, tanggung jawab dan pemikiran yang luas untuk menyelesaikan permasalahannya.
#sahabatkeluarga
Referensi:
https://www.kemdikbud.go.id/main/search/results?q=Kekerasan%20pada%20anak
Komentar